Bunayya Gelar SAHABAT Kedua, Siswa Antusias Bertanya
- Diposting oleh : SMPIT Bunayya Pekanbaru
- pada tanggal : November 13, 2025
Pagi Kamis, 13 November 2025, lapangan SMPIT Bunayya berubah menjadi ruang belajar terbuka. Hamparan terpal biru menjadi tempat duduk ratusan siswa yang berlesehan rapi, menghadap panggung sederhana yang berdiri di bagian depan lapangan. Di atas panggung itulah acara SAHABAT—Siswa Hebat Bertanya kepada Ustaz—kembali digelar untuk kedua kalinya.
Meski tanpa kursi, tanpa tembok, dan tanpa
pendingin ruangan, suasana penuh semangat terasa sejak awal acara. Para siswa
duduk bersila dengan wajah penuh antusias, menunggu giliran mereka untuk
bertanya langsung kepada ustaz yang dihadirkan khusus pada kesempatan tersebut.
Acara dibuka oleh MC, Ananda Bima, yang memandu
dengan suara tegas dan jelas. Suasana kemudian menjadi hening dan khidmat saat
Ananda Syauqi memimpin doa. Setelah itu, lantunan merdu ayat suci Al-Qur’an
dari Ananda Nayla mengalun lembut di udara pagi, menambah kehangatan suasana di
lapangan terbuka itu.
Memasuki acara inti, Ustaz Ahmad Jadil Haq,
S.Pd., Al-Hafiz, naik ke panggung sebagai pemandu sesi. Dengan gaya
komunikasinya yang dekat dengan siswa, beliau mengajak seluruh peserta untuk
siap berdialog dan berani bertanya.
Tak lama, sosok yang ditunggu-tunggu pun hadir
di atas panggung: Ustaz Mirwan, M.Pd.I. Beliau memulai dengan ceramah singkat
yang mengingatkan pentingnya belajar sepanjang hayat. “Belajar itu tidak hanya
dari membaca,” ujarnya dari atas panggung, “tetapi juga dari mendengar dan
bertanya. Itulah sebabnya kegiatan seperti ini penting.”
Begitu sesi tanya jawab dibuka, tangan-tangan siswa langsung terangkat tinggi. Dari barisan ikhwan hingga akhwat, pertanyaan mengalir deras. Ada yang bertanya tentang hukum agama, cerita sejarah Islam yang memicu rasa ingin tahu mereka, hingga persoalan kehidupan yang sering mereka hadapi di rumah maupun sekolah.
Meski acara berlangsung di ruang terbuka,
suasananya tertib dan penuh perhatian. Para siswa tampak serius mendengarkan
jawaban-jawaban Ustaz Mirwan yang disampaikan dengan lugas, jelas, dan mudah
dipahami. Dari tempat duduk lesehan mereka, banyak siswa terlihat mengangguk,
tersenyum, bahkan sesekali saling berbisik pelan ketika mendapatkan pencerahan
baru.
Lapangan sekolah hari itu seakan berubah
menjadi kelas raksasa tanpa dinding dan tanpa batas. Angin pagi yang berhembus
tidak menghilangkan fokus para peserta, justru membuat suasana semakin hangat
dan bersahabat.
Di penghujung acara, dari atas panggung Ustaz
Mirwan menyampaikan pesan penutup yang menjadi sorotan hari itu: “Kita tidak boleh berhenti belajar. Belajar itu
bukan hanya soal pintar, tetapi soal menjadi bijak.”
Pesan tersebut seolah menjadi simpul dari
seluruh rangkaian kegiatan SAHABAT. Para siswa pun bangkit dari lesehan mereka
dengan wajah penuh kepuasan dan pikiran yang lebih luas. Mereka pulang membawa
ilmu, pengalaman, dan keberanian baru untuk terus bertanya dan mencari
kebenaran.
Acara
SAHABAT kali ini kembali membuktikan
bahwa belajar tidak membutuhkan ruangan mewah—hanya membutuhkan hati yang
terbuka, rasa ingin tahu, dan kesempatan untuk berdialog. Dan SMPIT Bunayya
memberikan semuanya.

